Hampir habis rambutku. Hampir tipis. Segala yang ada dahulu tinggal lalu. Tinggal aku…
Embun-embun datang silih berganti. Tapi sejuk yang dibawa tak dapat izin tinggal di sisi. Tak acuh. Meluruh mewujud peluh. Tak acuh. Pada gemuruh di batang tubuh.
Remuk tangkaiku. Ringsing tungkaiku. Untuk setegak buraksa, relung meragu lagu mampu. Mengalirkan getah-getah getas pada paru. Memaksa jadi perdu...
![]() |
sumber |
perlu membaca berulang kali nih...
BalasHapusyang sudah lalu biarlah berlalu...
biarkan embun yang datang mencoba menyejukkan kembali...
biarkan terpaan angin membawa helai demi helai daun mu...
yakin dan nantikanlah hujan yang akan membasahi dan mengembalikan hijau daun mu..
dan biarkan embun yang datang menjaga hijau daun mu, tanpa membiarkannya jatuh dan digandeng angin kembali... :)
Kak rita :')
Hapusaku gak mudeng maksudnya , tetap ga paham serius
BalasHapusSering, aku bikin puisi yang diksinya sengaja dibuat rumit, krn ada rahasia di dalamnya. Hihi, maaf kak nenna kalau susah :((
Hapusburaksa(semiperdu) itu apa sih...aku baru denger...
BalasHapusmaklum kosakata b.indo-ku parah banget...
kata2nya berasa sastra ya...bahasa puisi yang kadang sulit dimengerti orang awam...ehehe
Aku juga baru belajaaar :'D
HapusMaaf jadi nggak dapet pesannya :"
maaf ya kakak, aku engga gitu ngerti puisi huhu, itu buraksa(semiperdu) artinya apa sih kak??
BalasHapusBuraksa itu pohon beringin.
HapusSemi itu setengah.
Perdu itu tanaman yang tumbuh mirip semak, batangnya nggak setegak (bahkan nggak bisa) beringin.
Begitu kurang lebihnya, aseh ~
sama kaya yang lain, ra ngudeng :D
BalasHapussingkat banget soalnya, tapi apalgi yang panjang yah. -__-'
Nah -_-
Hapussebagai guru Bahasa, aku rasanya bukan apa-apa, karena jujur aku gak ngerti arti dari masing2 pilihan kata. maafkan aku yaaaaaaaaaaa :(
BalasHapusNggak apa kakmei. Nggak semua puisi tercipta untuk dipahami pembaca :p
HapusYa, Tuhan...
BalasHapusSaya emang paling awam dalam hal puisi.
Namun saya mengerti kok, setelah membaca komentarnya kak Rita. Hehehe.
:'D
Hapus*salamin kak rita*
Maka izinkan rerimbun daun itu pergi
BalasHapusMelayang takzim sujud dalam keribaan rahim pertiwi
Tidak ada yang abadi
Meski kadang relung hakiki menjerit memohonnya tetap tinggal di sebuah ruang tanpa isi
Relakan
Ikhlaskan
Maka akan datang pucuk daun berikutnya
Mengemban cinta dari Sang Maha Cinta:)
Sedang diusahakan, kak lin :')
HapusBismillah!
naah ini yang namanya puisi kelas atas. Pake kosakata indonesia yang yaa gak umum di pake orang.
BalasHapusJadi bikin gue gak paham dengan maksud dan isi puisi ini ._.v
Nah itu kak Lina diatas, kalian berdua duet puisi aja. Pas banget kan.
Eih, ini kan buah lahir spontan kak dits, yang buatnya pun bukan (atau mungkin belum) sesiapa, jadiii…, belum kelas ataslaah :'D
HapusTapi, makasih pujiannya kakak :))
Buraksa itu makanan ya? Eh tapi disini kek nya pohon. Buraksa pohon apasih? Hahaha.. Kalo disini Burasa itu makanan. :9
BalasHapusNilam sering banget bikin puisi, buat aji ya? #ehh Buat aku manaaa? :3
Kak errrr -_-
HapusMakanan muluuu --"
Buraksa itu pohon beringin kak, sama sekali bukan untuk dimakan --,
Yadeh, kapan-kapan nilam buatin :3
apa-apaan ini hampir habis rambutku... gue jadi tersinggung -___-
BalasHapustapi kayaknya banyak yang gak paham sama maksud puisi di atas.
nilam keren nih, udah kayak Kahlil Gibran aja deh!
Juoz!
Bang -_-
HapusMakasih banyak :'D *speechless*
Juoz!
Perlu beberapa kali bolak balik baca puisinya.
BalasHapusNilam membuktikan kalo nggak perlu bait-bait panjang buat menuliskan perasaan kita, simple but deep :)
Seperti kata Tere Liye, daun yang jatuh tak pernah membenci angin, menurutku sih ada hubungannya sama puisi kamu, mmm, apa yaa.
Intinya, tetap jadi daun yang hebat, tetap tumbuh. dan walaupun pada akhirnya jatuh, setidaknya daun itu sudah pernah membantu si pohon tetap hidup :D
Siap! 86! :D
HapusSuka banget diksi dalam puisi ini. Aku paling nggak bisa bikin kata-kata puitis gini, tapi dikit-dikit paham hehe
BalasHapusKalo emang ini pengalaman pribadi... Hmm. Just let they go. Dan nanti,
Kelak akan ada embun yang membuat daunmu jadi lebih sejuk serta akar yang akan menguatkanmu untuk tetap berdiri kokoh:)
Terima kasih, kak uwii :'D
Hapuswah, keren cc yang aku tankep sih entah bener entah nggak itu ya gitu...susah move on..iya nggak sih?? apa cuma perasaanku aja cc Aini?? apa cuman aku aja?? yg gagal move on?? haha -.-
BalasHapusApayaa kak, tapi bukan tentang move on :'D
Hapus